Jembatan Cisomang Aman Dilalui Kendaraan Golongan I

 Jembatan Cisomang Di pastikan Aman Dilalui Kendaraan Golongan I

Berita SelebPro, - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa Jembatan Cisomang ya
ng berada di Jalan Tol Purbaleunyi aman dilalui kendaraan Golongan I. Namun begitu, ia akan menutupnya bila terindikasi membahayakan.

"Jembatan ini aman dilalui kendaraan Golongan I. Kami harapkan masyarakat senantiasa mengikuti arahan petugas kepolisian. Dan mudah-mudahan tidak terlalu banyak terjadi antrean yang menyebabkan kendaraan berhenti di jembatan. Petugas kepolisian akan mengatur supaya kecepatan kendaraan tetap bisa 50 km per jam sehingga tidak menambah beban jembatan. Kalau terjadi sesuatu yang akan membahayakan (keselamatan), saya bertanggung jawab untuk menutup (jembatan)," kata Basuki pada hari Sabtu (24/12/2016) dini hari.

Basuki melakukan peninjauan langsung hari ini, bersama Dirjen Bina Marga yang juga Ketua Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan Arie Setiadi Murwanto, Dengan di temani Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, Direktur Jembatan Hedy Rahadian, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S Atmawidjaja.

Ia bersama rombongan ingin melihat langsung kondisi pilar jembatan yang mengalami keretakan dan kondisi sungai yang berada di bawah Jembatan Cisomang. Selain itu, Kementerian PUPR bersama PT Jasa Marga melakukan langkah-langkah penanganan untuk menghentikan pergeseran jembatan yang terjadi pada pilar jembatan.

"Memang terjadi pergeseran 57 cm pada pilar ke 2 dari 6 pilar penyangga jembatan yang bertipe portal (beam integral bridges). Sedangkan pilar yang lain relatif aman. Berdasarkan perhitungan para pakar dan Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJTJ), toleransi pergeseran hingga 71 cm. Jadi saat ini masih dalam batas aman untuk dilalui," jelas dia.

Untuk menghentikan gerakan tanah yang menyebabkan berubahnya struktur jembatan, pihaknya akan memasang 'bore piles' disamping pilar yang bergeser dengan kedalaman sekitar 40 meter. Pekerjaan ini akan memakan waktu 3 bulan dan akan dilakukan evaluasi kembali. Pada pinggir sungai, penanganan dilakukan dengan meletakkan 'boulder-boulder' atau batu besar untuk menahan gerakan tanah.

Tim teknis penanganan Jembatan Cisomang yang dipimpin oleh Dr Hedy Rahadian, Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga, Kemen PUPR didukung pula oleh KKJTJ. Selanjutnya, PT Jasa Marga sebagai operator jalan tol diminta Menteri Basuki untuk mengikuti langkah-langkah yang direkomendasikan oleh tim.

"Akibat pergeseran Jembatan Cisomang, sejak kemarin dilakukan pembatasan beban dengan hanya membolehkan kendaraan Golongan I. Sementara kendaraan lainnya dialihkan untuk keluar di gerbang tol sebelumnya dari arah Jakarta, yakni di Sadang KM 75+200 dan Jatiluhur KM 84+600.Kalau dari arah Bandung, yakni di Padalarang KM 121+400 dan di Cikamuning di KM 116+700," pungkas Basuki.